Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan jenis-jenis analisis statistik, yakni ada analisis statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial sendiri terdiri atas dua
jenis, yakni parametris dan non-parametris. Tulisan sebelumnya juga telah membahas mengenai jenis-jenis data dalam
penelitian kuantitatif. Meskipun semuanya berwujud angka, namun jenis data yang
berbeda membawa konsekuensi yang berbeda pula terkait bagaimana kita
memperlakukan data tersebut.
Tulisan ini akan memberikan panduan singkat tentang jenis
analisis statistik yang dapat dilakukan dalam penelitian, khususnya untuk
menguji suatu hipotesis. Teknik statistik yang akan dipilih ini secara garis
besar bergantung pada dua hal, yakni jenis data penelitian kita dan bentuk
hipotesisnya. Salah satu jenis penelitian adalah penelitian eksplanatif. Pada
penelitian eksplanatif sendiri secara umum ada tiga jenis hipotesis yang
dirumuskan, yakni hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiasi. Berikut ini
contoh rumusan hipotesis ketiganya.
Hipotesis
Deskriptif
Ho : Rata-rata
tinggi badan siswa SMA perempuan di Yogyakarta adalah 155 cm
Ha : Rata-rata
tinggi badan siswa SMA perempuan di Yogyakarta bukan 155 cm
Hipotesis
Komparatif
Ho : Tidak ada
perbedaan IQ antara laki-laki dan perempuan
Ha : Ada
perbedaan IQ antara laki-laki dan perempuan
Hipotesis
Asosiatif
Ho : Tidak ada
hubungan antara IQ dengan IPK pada mahasiswa
Ha : Ada
hubungan antara IQ dengan IPK pada mahasiswa
Panduan memilih teknik statistik sesuai dengan jenis data
dan bentuk hipotesis secara ringkas dapat dilihat di tabel di bawah.
Sumber: Sugiyono, 2010
Ada banyak sekali teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis. Semoga di lain waktu saya memiliki waktu dan tenaga
untuk membahas satu per satu teknik analisis ini. Pada pengujian hipotesis
komparatif, ada dua jenis teknik yakni teknik untuk dua kelompok dan teknik
untuk lebih dari dua. Dua kelompok ini misalkan perbandingan laki-laki dan
perempuan, sedangkan lebih dari dua ini misalkan perbandingan Jawa, Sunda, dan
Madura. Dalam uji komparatif juga dibedakan antara related sample dan
independen sample. Related sample ini misalkan kita melakukan perbandingan
tingkat stress sebelum dan setelah dilakukan relaksasi. Sampel disini dikatakan
related karena subjeknya adalah tetap, hanya saja subjek yang sama dites dua
kali. Sedangkan pada independent sample, subjeknya adalah berbeda, misalkan
pada perbandingan tingkat stress antara guru dan dokter.
Penelitian skripsi mahasiswa Psikologi pada umumnya
berkutat dengan data interval dengan bentuk hipotesis komparatif dan asosiatif
atau berkutat dengan statistik parametris. Statistik ini memiliki kelebihan
karena kesimpulan dari analisis ini memiliki gaya generalisasi yang tinggi,
dengan catatan pengambilan sample representatif dan random. Oleh karena itu
teknik statistik yang biasa digunakan adalah dalam skripsi paired sample t-test,
independent sample t-test, one-way
anova, two-way anova, korelasi product moment, korelasi parsial, dan korelasi
berganda. Namun tidak menutup kemungkinan juga teknik statistik lain digunakan
dalam penelitian skripsi.
Pada statistik parametris, data yang digunakan adalah
interval atau rasio dan berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum melakukan
analisis ini, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa data kita adalah
inteval/rasio dan dilakukan uji normalitas. Apabila ternyata data kita tidak
normal, dapat dilakukan proses transformasi data hingga menjadi normal. Atau
cara lain adalah dengan mengubah analisis dengan analisis non-parametris, namun
hal ini tentu akan menurunkan power dari uji statistik yang dilakukan.
Referensi
Sugiyono. (2010). Statistika
untuk Penelitian. Bandung: Alfabet
Interesting tthoughts
ReplyDelete