Analisis Jalur (path
analysis) merupakan teknik analisis perluasan dari model regresi, yang
digunakan untuk menguji ketergantungan sejumlah variabel dalam suatu model
(model kausal). Model ini pada umumnya digambarkan dalam suatu gambar lingkaran
dan arah panah yang menunjukkan hubungan antara variabel independen, variabel
mediator, dan variabel dependen. Model analisis jalur ini cocok untuk menguji
hipotesis penelitian yang menunjukkan hubungan langsung dan tidak langsung. Model
kausal yang dirumuskan oleh peneliti ini haruslah berbasiskan pertimbangan teoritis
yang kuat.
Analisis jalur ini memiliki kelebihan jika dibandingkan
dengan teknik analisis yang lain. analisis jalur ini relatif sederhana dan
mudah dilakukan. Selian itu dengan analisis jalur kita bisa menganalisis banyak
variabel dengan jumlah sampel yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan
dengan model analisis lain, seperti full model pada SEM. Sebagai pembanding
dengan SEM, analisis jalur ini hanya menggunakan skor total dari variabel saja,
sedangkan full model pada SEM yang digunakan adalah skor laten. Karena yang
dipakai adalah skor total, maka diasumsikan tidak ada eror pengukuran dalam
satu variabel. Beberapa peneliti menganggap hal ini sangat mustahil, oleh
karenanya dalam analisis jalur perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa alat ukur
yang digunakan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu analisis
jalur juga tidak dapat melihat indeks ketepatan model, oleh karenanya antar
satu model dengan model yang lain tidak bisa dibandingkan.
Sebenarnya model analisis jalur sederhana pernah saya
tuliskan di tulisan sebelumnya, dengan model satu mediator. Tulisan sebelumnya
dapat dilihat di sini. Tulisan ini akan
menyajikan teknik analisis dengan data yang sama pada tulisan sebelumnya,
tetapi dengan software yang berbeda. Analisis jalur sebenarnya bisa dilakukan
software seperti SPSS. Namun sayangnya, jika model terlalu kompleks, kita harus
melakukan analisis tersebut berkali-kali. Kelebihan melakukan analisis jalur
dengan AMOS adalah kita bisa melakukan analisis secara bersama-sama.
Tulisan ini akan memberikan contoh bagaimana melakukan
analisis jalur dengan satu variabel moderator. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Variabel
independen : Pengetahuan tentang ASI eksklusif
Variabel
mediator : Sikap terhadap ASI
eksklusif
Variabel
dependen : Perilaku memberi ASI eksklusif
Model yang ingin diuji pada penelitian ini tergambar pada
gambar di bawah.
Pada tulisan sebelumnya,
jika kita ingin mengetahui koefisien jalur a, b, dan c’, maka kita harus
melakukan dua kali analisis regresi. Analisis pertama adalah meregresikan sikap
ke perilaku dan akan menghasilkan koefisien b. Analisis kedua adalah
meregresikan pengetahuan dan sikap ke perilaku dan akan menghasilkan koefisien
a dan c’. Pada tulisan kali ini, kita akan langsung melakukan satu kali
analisis dengan AMOS.
Menyiapkan data
Untuk data yang dibutuhkan dalam anlisis jalur, kita
hanya membutuhkan skor total dari masing-masing variabel. Data penelitian yang
digunakan dalam analisis ini sama dengan data yang digunakan pada tulisan
sebelumnya. Data yang dapat dibaca oleh AMOS bermacam-macam, salah satunya
adalah data dari SPSS (.sav) dan Excel (.xls). Data untuk latihan dapat di
download di sini.
Menggambar Model
Dalam amos, variabel dilambangkan oleh dua bentuk, yakni
lingkaran dan kotak. Lingkaran menggambarkan variabel laten (unobserved
variable) atau variabel yang nilainya tidak bisa kita amati secara langsung. Sedangkan
kotak menggambarkan variabel manifest (observed variable) atau atau variabel
yang nilainya bisa kita amati secara langsung. Karena dalam analisis jalur kita
menggunakan skor total yang dapat kita amati, maka kita menggambar dengan
bentuk kotak. Untuk mulai menggambar silakan ikuti langkah berikut.
1.
Klik bentuk kotak di deretan menu sebelah kiri, kemudian
gambar di kotak putih yang kosong.
2.
Hubungkan dengan tanda panah
3.
Beri eror pada variabel endogen (perilaku dan sikap)
4.
Beri nama eror dengan nama z1 dan z2.
Memanggil data
Untuk memanggil data dari SPSS ke AMOS, klik File – data files – file name – lalu pilih
file di komputer anda – OK. Jika langkah ini sudah dilakukan, data sudah
berhasil diimpor ke AMOS. Untuk melihat dan memasukkan data ke model, klik view – variable in dataset, maka kita
sudah bisa melihat variabel apa saja yang ada dalam file kita. Untuk memasukkan
variabel tersebut ke dalam model cukup klik
variabel, kemudian drag ke dalam
gambar. Jika model kita sudah berganti nama, berarti model siap untuk
dianalisis.Gambar model selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Mengatur Output
Untuk analisis jalur, ada beberapa output yang perlu kita
tampilkan. Untuk masuk ke setting output, klik analysis properties – masuk tab output – centang seperti pada gambar di
bawah
Mulai
menganalisis
Sebelum mulai menganalisis, kita harus menyimpan terlebih
dahulu data kita. Klik file – save – ok.
Jiak data sudah di save, kita bisa mulai analisis dengan klik calculate estimates.
Melihat output
gambar
Jika analisis sudah selesai, kita dapat melihat output
gambar kita dengan mengklik view the
output path diagram (tanda panah yang menunjuk ke atas). Untuk mengubah
loading factor menjadi nilai tersandar, pilih standardized estimates. Output gambar dapat dilihat pada gambar di
bawah.
Gambar di atas menunjukkan koefisien terstandar satu
variabel ke variabel lainnya. Koefisien terstandar ini nilainya sudah standar
dari 0-1, sehingga kita bisa membandingkan mana yang lebih besar peranannya. Dari
gambar dapat kita lihat, efek sikap ke perilaku sebesar 0,49, sedangkan efek langsung
pengetahuan ke perilaku sebesar 0,17. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa
sikap lebih berperan terhadap perilaku dibandingkan pengetahuan.
Koefisien terstandar hanya bisa untuk membandingkan besar
kecilnya, namun kita tidak bisa melihat signifikansi jalur tersebut. Untuk melihat
signifikansi jalur, kita bisa lihat di output text.
Melihat output
text
Untuk melihat output text, klik view – text output. Untuk melihat hasil analisis jalur, kita
langsung saja buka output bagian estimates.
Pada text output akan muncul informasi sebagai berikut.
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan
berperan terhadap sikap dengan koefisien regresi terstandar 0,400 dan
p<0,01. Selanjutnya sikap berperan terhadap perilaku dengan nilai koefisien
regresi terstandar 0,485 dan p<0,01, sedangkan pengetahuan tidak berperan langsung
terhadap perilaku dengan koefisien regresi terstandar 0,173 dan p>0,01.
Square Multiple correlations
menunjukkan sumbangan efektif variabel dependen terhadap variabel independen. Kalau
kita melihat output di SPSS nilai ini ditunjukkan oleh nilai R Square. Dari output di atas dapat
diketahu bahwa sumbangan efektif pengetahuan ke sikap adalah 0,160 (16%),
sedangkan sumbangan efektif sikap dan pengetahuan ke perilaku adalah sebesar
0,333 (33,3%).
Output lainnya ditunjukkan pada gambar di atas. Kita bisa
melihat efek langsung dan efek tidak langsung dari variabel pengetahuan ke
variabel perilaku. Efek langsung pengetahuan ke perilaku merupakan jalur c’
yakni sebesar 0,173. Sedangkan efek tidak langsung merupakan perkalian antara
axb atau dalam output di atas dapat langsung kita ketahui yakni sebesar 0,194. Karena
efek tidak langsung lebih besar dibandingkan efek langsung, maka dapat
dikatakan terjadi peran mediasi dalam model ini, atau dengan kata lain sikap
merupakan mediator hubungan antara pengetahuan dan perilaku.
Jika kita bandingkan hasil analisis ini dengan analisis sebelumya menggunakan SPSS, maka kita akan
menjumpai hasil yang sama saja.
*efek tidak langsung lebih besar dibandingkan efek langsung, maka dapat dikatakan terjadi peran mediasi dalam model ini, atau dengan kata lain sikap merupakan mediator hubungan antara pengetahuan dan perilaku* sumber bukunya atau yang mengatakan siapa??
ReplyDelete