Analisi Kovarians (ANAKOVA) secara sederhana merupakan penggabungan antara Anova dengan analisis korelasi. Jika Anova hanya digunakan untuk membandingkan mean antar kelompok saja, maka dalam Anakova selain membandingkan mean antar kelompok juga menghitung korelasi dengan variabel lain. Kita membandingkan variabel tergantung (Y) ditinjau dari variabel bebas (X1) sekaligus menghubungkan variabel tersebut dengan variabel bebas lainnya (X2). Variabel X2 yang dipakai memprediksi inilah yang dinamakan dengan kovariabel.
Analisis Kruskall-Wallis dengan SPSS
Hanif Akhtar
Analisis Kruskall-Wallis digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan dua kelompok atau lebih yang independen. Kelompok yang independen maksudnya masing-masing kelompok berasal dari subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan kepercayaan diri antara orang Jawa, Sunda, dan Batak, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik non-parametrik, sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
Analisis One-Way ANOVA dengan SPSS
Hanif Akhtar
ANOVA digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan nilai dari dua kelompok atau lebih yang independen. Kelompok yang independen maksudnya masing-masing kelompok berasal dari subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan kepercayaan antara orang Jawa, Sunda, dan Batak, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik parametrik, sehingga untuk dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang berlaku bagi semua analisis statistik parametrik adalah asumsi normalitas. selain Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat di sini. Selain itu data harus berada pada level interval atau rasio. Asumsi lainnya khusus untuk teknik ini adalah homogenitas varians antar kelompok yang nanti akan dibahas dalam tulisan ini.
Berdasarkan jumlah faktornya (variabel independen), anova dapat dibedakan menjadi One-way Anova (satu variabel independen), Two-way Anova (dua variabel independen), dan Multi-way Anova (lebih dari dua variabel independen). Berdasarkan jumlah variabel dependennya, Anova dapat dibedakan menjadi anova univariat dan Anova multivariat. Tulisan ini akan menjelaskan cara analisis one-way Anova univariat.
Berdasarkan jumlah faktornya (variabel independen), anova dapat dibedakan menjadi One-way Anova (satu variabel independen), Two-way Anova (dua variabel independen), dan Multi-way Anova (lebih dari dua variabel independen). Berdasarkan jumlah variabel dependennya, Anova dapat dibedakan menjadi anova univariat dan Anova multivariat. Tulisan ini akan menjelaskan cara analisis one-way Anova univariat.
Analisis Wilcoxon Matched Pairs dengan SPSS
Hanif Akhtar
Wilcoxon Matched Pairs digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan nilai dari dua kelompok yang yang berkaitan. Kelompok yang berkaitan berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang sama namun dalam waktu pengetesan yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan konsentrasi siswa sebelum dan sesudah makan siang, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik non-parametrik, sehingga sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
Analisis Paired Sample T-Test dengan SPSS
Hanif Akhtar
Paired sample t-test digunakan dalam penelitian komparasi
dengan membandingkan nilai dari dua kelompok yang yang berkaitan. Kelompok yang
berkaitan berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang sama namun
dalam waktu pengetesan yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan konsentrasi
siswa sebelum dan sesudah makan siang, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik
ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik parametrik, sehingga untuk
dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang
berlaku bagi semua analisis statistik parametrik adalah asumsi normalitas.
Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat di sini.
Analisis Mann-Whitney U dengan SPSS
Hanif Akhtar
Mann-Whitney U digunakan dalam penelitian komparasi dengan
membandingkan nilai dari dua kelompok yang berbeda. Kelompok yang berbeda
berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang berbeda. Misalkan
kita ingin membandingkan inteligensi antara laki-laki dan perempuan, maka
teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis
statistik non-parametrik, sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang
diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
Analisis Independent Sample T-Test dengan SPSS
Hanif Akhtar
Dalam penelitian komparasi, jika kita ingin membandingkan
nilai dari dua kelompok yang berbeda, maka teknik analisis yang dapat kita
gunakan adalah independent sample t-test. Kelompok yang berbeda berarti data
didapat dari dua kelompok dengan subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin
membandingkan inteligensi antara laki-laki dan perempuan, maka teknik ini dapat
digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik
parametrik, sehingga untuk dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa
asumsi. Salah satu asumsi yang berlaku bagi semua analisis statistik parametrik
adalah asumsi normalitas. Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat
di sini. Asumsi lainnya khusus untuk
teknik ini adalah homogenitas varians yang nanti akan dibahas dalam tulisan
ini.
Uji Asumsi Normalitas dengan SPSS
Hanif Akhtar
Ketika kita hendak melakukan analisis statistik
parametrik, kita perlu melakukan verifikasi asumsi normalitas. Jadi sebelum
dilakukan analisis statistik, seperti analisis korelasi Pearson, regresi,
t-test, atau anova, terlebih dahulu data kita harus diuji apakah normal atau
tidak. Uji Normalitas dilakukan untuk memastikan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Pada dasarnya distribusi
normal merupakan suatu distribusi yang menunjukkan sebaran data yang seimbang
yang sebagian besar data adalah mendekati nilai mean. Kalau digambarkan dengan
histrogram, akan menyerupai bentuk lonceng.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Analisi Kovarians (ANAKOVA) secara sederhana merupakan penggabungan antara Anova dengan analisis korelasi. Jika Anova hanya digunakan untuk membandingkan mean antar kelompok saja, maka dalam Anakova selain membandingkan mean antar kelompok juga menghitung korelasi dengan variabel lain. Kita membandingkan variabel tergantung (Y) ditinjau dari variabel bebas (X1) sekaligus menghubungkan variabel tersebut dengan variabel bebas lainnya (X2). Variabel X2 yang dipakai memprediksi inilah yang dinamakan dengan kovariabel.
Analisis Kruskall-Wallis digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan dua kelompok atau lebih yang independen. Kelompok yang independen maksudnya masing-masing kelompok berasal dari subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan kepercayaan diri antara orang Jawa, Sunda, dan Batak, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik non-parametrik, sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
ANOVA digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan nilai dari dua kelompok atau lebih yang independen. Kelompok yang independen maksudnya masing-masing kelompok berasal dari subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan kepercayaan antara orang Jawa, Sunda, dan Batak, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik parametrik, sehingga untuk dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang berlaku bagi semua analisis statistik parametrik adalah asumsi normalitas. selain Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat di sini. Selain itu data harus berada pada level interval atau rasio. Asumsi lainnya khusus untuk teknik ini adalah homogenitas varians antar kelompok yang nanti akan dibahas dalam tulisan ini.
Berdasarkan jumlah faktornya (variabel independen), anova dapat dibedakan menjadi One-way Anova (satu variabel independen), Two-way Anova (dua variabel independen), dan Multi-way Anova (lebih dari dua variabel independen). Berdasarkan jumlah variabel dependennya, Anova dapat dibedakan menjadi anova univariat dan Anova multivariat. Tulisan ini akan menjelaskan cara analisis one-way Anova univariat.
Berdasarkan jumlah faktornya (variabel independen), anova dapat dibedakan menjadi One-way Anova (satu variabel independen), Two-way Anova (dua variabel independen), dan Multi-way Anova (lebih dari dua variabel independen). Berdasarkan jumlah variabel dependennya, Anova dapat dibedakan menjadi anova univariat dan Anova multivariat. Tulisan ini akan menjelaskan cara analisis one-way Anova univariat.
Wilcoxon Matched Pairs digunakan dalam penelitian komparasi dengan membandingkan nilai dari dua kelompok yang yang berkaitan. Kelompok yang berkaitan berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang sama namun dalam waktu pengetesan yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan konsentrasi siswa sebelum dan sesudah makan siang, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik non-parametrik, sehingga sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
Paired sample t-test digunakan dalam penelitian komparasi
dengan membandingkan nilai dari dua kelompok yang yang berkaitan. Kelompok yang
berkaitan berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang sama namun
dalam waktu pengetesan yang berbeda. Misalkan kita ingin membandingkan konsentrasi
siswa sebelum dan sesudah makan siang, maka teknik ini dapat digunakan. Teknik
ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik parametrik, sehingga untuk
dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa asumsi. Salah satu asumsi yang
berlaku bagi semua analisis statistik parametrik adalah asumsi normalitas.
Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat di sini.
Mann-Whitney U digunakan dalam penelitian komparasi dengan
membandingkan nilai dari dua kelompok yang berbeda. Kelompok yang berbeda
berarti data didapat dari dua kelompok dengan subjek yang berbeda. Misalkan
kita ingin membandingkan inteligensi antara laki-laki dan perempuan, maka
teknik ini dapat digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis
statistik non-parametrik, sehingga untuk melakukan analisis ini asumsi yang
diperlukan tidak seketat statistik parametrik.
Dalam penelitian komparasi, jika kita ingin membandingkan
nilai dari dua kelompok yang berbeda, maka teknik analisis yang dapat kita
gunakan adalah independent sample t-test. Kelompok yang berbeda berarti data
didapat dari dua kelompok dengan subjek yang berbeda. Misalkan kita ingin
membandingkan inteligensi antara laki-laki dan perempuan, maka teknik ini dapat
digunakan. Teknik ini masuk dalam keluarga teknik analisis statistik
parametrik, sehingga untuk dapat dilakukan analisis harus dipenuhi beberapa
asumsi. Salah satu asumsi yang berlaku bagi semua analisis statistik parametrik
adalah asumsi normalitas. Untuk menguji asumsi normalitas caranya dapat dilihat
di sini. Asumsi lainnya khusus untuk
teknik ini adalah homogenitas varians yang nanti akan dibahas dalam tulisan
ini.
Ketika kita hendak melakukan analisis statistik
parametrik, kita perlu melakukan verifikasi asumsi normalitas. Jadi sebelum
dilakukan analisis statistik, seperti analisis korelasi Pearson, regresi,
t-test, atau anova, terlebih dahulu data kita harus diuji apakah normal atau
tidak. Uji Normalitas dilakukan untuk memastikan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Pada dasarnya distribusi
normal merupakan suatu distribusi yang menunjukkan sebaran data yang seimbang
yang sebagian besar data adalah mendekati nilai mean. Kalau digambarkan dengan
histrogram, akan menyerupai bentuk lonceng.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)